Kamis, 03 November 2011

Keutamaan Sedekah ( Shadaqoh )


Keutamaan Sedekah ( Shadaqoh )

Sedekah atau shadaqoh adalah suatu pemberian yang diberikan oleh seorang muslim secara spontan dan sukarela tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu. Sedekah berarti juga pemberian oleh seseorang sebagai kebajikan yang mengharapkan ridho Alloh SWT. Sedekah dalam pengertian diatas oleh para ahli fikih disebut sadaqoh at-tatawwu' (sedekah secara spontan dan sukarela).

Menurut fuqaha, sedekah dalam arti sadaqah at-tatawwu' berbeda dengan zakat. Sedekah lebih utama jika diberikan secara diam-diam dibandingkan diberikan secara terang-terangan dalam arti diberitahukan atau diberitakan kepada umum.
Hal ini sejalan dengan hadits Nabi SAW dari sahabat Abu Hurairah. Dalam hadits itu dijelaskan salah satu kelompok hamba Allah SWT yang mendapat naungan-Nya di hari kiamat kelak adalah seseorang yang memberi sedekah dengan tangan kanannya lalu ia sembunyikan seakan-akan tangan kirinya tidak tahu apa yang telah diberikan oleh tangan kanannya tersebut.

Quraan dan hadis tentang Sedekah :

'Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami akan memberi kepadanya pahala yang besar.'' (QS An Nisaa [4]: 114).

''Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebaktian (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai...'' (QS Ali Imran [3]: 92).

Pahala sedekah akan lenyap bila si pemberi selalu menyebut-nyebut sedekah yang telah ia berikan atau menyakiti perasaan si penerima. Hal ini ditegaskan Allah SWT dalam firman-Nya yang berarti:

''Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti perasaan si penerima.'' (QS Al Baqarah [2]: 264).

Barangsiapa ingin doanya terkabul dan dibebaskan dari kesulitannya hendaklah dia mengatasi (menyelesaikan) kesulitan orang lain.
(Hadis Riwayat: Imam Ahmad)

Bentengilah hartamu dengan zakat, ubati orang-orang sakit (dari kalanganmu) dengan Bersedekah dan persiapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana.
(Hadis Riwayat: Imam Ath-Thabrani)

Stiap muslim wajib Bersedekah. Para sahabat bertanya, "Bagaimana kalau dia tidak memiliki sesuatu?" Nabi s.a.w. menjawab, "Bekerja dengan keterampilan tangannya untuk kemanfaatan bagi dirinya lalu Bersedekah." Mereka bertanya lagi. Bagaimana kalau dia tidak mampu?" Nabi menjawab: "Menolong orang yang memerlukankan yang sedang teraniaya" Mereka bertanya: "Bagaimana kalau dia tidak melakukannya?" Nabi menjawab: "Menyuruh berbuat ma'ruf." Mereka bertanya: "Bagaimana kalau dia tidak melakukannya?" Nabi s.a.w. menjawab, "Mencegah diri dari berbuat kejahatan itulah sedekah."
(Hadis Riwayat: Imam Bukhari dan Imam Muslim)

Orang yang membatalkan pemberian (atau meminta kembali) sedekahnya adalah seperti anjing yang makan kembali muntahannya.
(Hadis Riwayat: Imam Bukhari)

Abu Dzarr R.a. berkata bahawa beberapa sahabat Rasulullah s.a.w. berkata, "Ya Rasulullah, orang-orang yang banyak hartanya memperoleh lebih banyak pahala. Mereka solat sebagaimana kami solat dan berpuasa sebagaimana kami berpuasa dan mereka boleh bersedekah dengan kelebihan harta mereka." Nabi s.a.w. lalu berkata, "Bukankah Allah telah memberimu apa yang dapat kamu sedekahkan? Tiap-tiap ucapan Tasbih adalah sedekah, Takbir sedekah, Tahmid sedekah, Tahlil sedekah, Amar Makruf sedekah, Nahi Mungkar sedekah, Berjimak dengan isteri pun sedekah." Para sahabat lalu bertanya, "Apakah memuaskan nafsu syahwat mendapat pahala?" Nabi menjawab, "Tidakkah kamu mengerti bahawa kalau dipuaskan nafsu syahwat di tempat yang haram bukankah itu berdosa? Begitu pula kalau syahwat diletakkan di tempat halal, maka dia memperoleh pahala.
(Hadis Riwayat: Imam Muslim)

Tiap-tiap amalan makruf (kebajikan) adalah sedekah. Sesungguhnya di antara amalan makruf ialah berjumpa kawan dengan wajah ceria (senyum) dan mengurangi isi baldi mu untuk diisikan ke mangkuk kawan mu.
(Hadis Riwayat: Imam Ahmad)

Keutamaan Menikah


Married Virtue

  • Beat / keep the vision of unclean things.
  • Keeping pubic sin.
  • Reproduce descendants.
  • Cleaning the heart.
  • Facilitate in the household with the presence of his wife.

Menikah sudah menjadi fitrah yang Allah telah fitrahkan seluruh manusia di atasnya. Bahkan karena keutamaan menikah ini, Allah Ta’ala telah menjadikannya sebagai sunnah para nabi seluruhnya, sehingga tidak ada seorangpun Nabi kecuali Allah Ta’ala telah menetapkan bagi mereka istri yang senantiasa mendampingi mereka.

Karenanya, siapa saja yang menolak untuk menikah maka sungguh dia telah membenci sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bahkan sunnah seluruh nabi sebelum beliau. Dan siapa saja yang membenci sunnah mereka maka sungguh dia tidak berada di atas jalan mereka.

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”. (QS. Ar-Rum: 21)

Wahai sekalian pemuda, barangsiapa di antara kalian yang sudah memiliki kemampuan maka hendaknya dia menikah, karena hal tersebut lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Dan barangsiapa yang belum mampu maka hendaknya dia berpuasa karena puasa adalah benteng baginya”. (HR. Al-Bukhari no. 5065 dan Muslim no. 1400)

Keutamaan Menikah
  • Menundukkan / menjaga penglihatan dari hal-hal yang haram.
  • Menjaga kemaluan dari perbuatan dosa.
  • Memperbanyak keturunan.
  • Membersihkan hati.
  • Memudahkan dalam mengatur rumah tangga dengan adanya sang istri.

Berkata imam Syech Abu Bakar alwaroq:
Setiap syahwat / nafsu bisa mengeraskan hati,kecuali keinginan berhubungan intim suami istri
Karena sesungguhnya hubungan suami istri ( jima’) itu bisa membersihkan hati.

Beberapa hadits yang menerangkan anjuran untuk segera menikah:

‘Wahai kaum pemuda,apabila kamu sudah kuasa dalam hal biaya ,maka bersegerelah untuk menikah’.

‘Barang siapa belum kuasa untuk menikah,maka berpuasalah,karena sesungguhnya itu yang bisa memutuskan syahwat’.

Selasa, 01 November 2011

Bagaimana Cara menghilangkan Stres


Stres. Kita semua berurusan dengan itu. Apakah itu pekerjaan kita, kehidupan keluarga, drama dengan teman-teman, masalah hubungan, atau keuangan, stres ada di sana. Sementara sedikit stres mungkin baik bagi Anda, itu kelebihan yang tidak membahayakan. Tapi ada cara untuk melepaskan atau destressing.

  • Berhenti bernapas dangkal.
  • Buat kebiasaan napas dalam-dalam.
  • Visualisasikan dan berkomunikasi visi Anda.
  • Tertawa
  • Olahraga
  • Organisir hidup
  • Menenangkan indera.
  • Sadari pilihan anda.
  • Belajar bagaimana mendelegasikan.
  • Selalu bersyukur.
  • Mendengarakn musik.
  • Perbanyakminum air putih.
Selain itu makanan tertentu juga dapat mengurangi stress seperti cokelat dan lainnya